Sabtu, 10 April 2010

Indonesia salah satu penasihat perubahan iklim

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia terpilih menjadi salah satu dari 19 negara yang ikut ambil bagian dalam Kelompok Penasihat Senior Tingkat Tinggi untuk Pembiayaan Perubahan Iklim yang didorong oleh Persatuan Bangsa-bangsa (PBB). Pertemuan pertama di tingkat pejabat senior (setingkat menteri keuangan) akan dilaksanakan pada 31 Maret 2010 di kediaman resmi Perdana Menteri Inggris, Downing Street Nomor 10, London.

"Acara pertemuan pertama akan digelar di Kediaman Resmi Perdana Menteri Gordon Brown pada 31 Maret sore. Jadi saya akan meninggalkan Indonesia sebentar. Namun proses penyelesaian pajak terus berlanjut," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Selasa (30/3/2010) beberapa saat sebelum bertolak ke London dan mengakhiri Konferensi Pers terkait dengan perkembangan langkah pemerintah dalam memberantas makelar pajak.

Kelompok ini diketuai Perdana Menteri Etiopia, Meles Zenawi dan wakilnya adalah Gordon Brown, Perdana Menteri Inggris. Kelompok ini akan mencari sumber-sumber pendapatan untuk membiayai aktivitas mitigasi dan adaptasi terhadap pemburukan perubahan iklim. Pertemuan ini diharapkan akan menghasilkan isu-isu kunci pada tahun 2010.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon membentuk kelompok ini pada 12 Februari 2010. Pada pertemuan pertama di London itu, PBB berharap akan mendapatkan hasil awal sebelum Konvensi Kerangka Kerja PBB untuk Perubahan Iklim yang akan digelar 31 Mei hingga 11 Juni 2010. Laporan final akan dipublikasikan Sekretariat Jenderal PBB p ada November 2010.

Pada pertemuan di London nanti beberapa pemimpin negara yang akan hadir antara lain, Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown; Perdana Menteri Etiopia, Meles Zenawi; Presiden Guyana, Bharrat Jagdeo; dan Jens Stoltenberg, Perdana Menteri Norwegia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar