Jumat, 02 April 2010

penyebab pemanasan global

Matahari adalah sumber kehidupan bumi satu-satunya. Tanpa Matahari, kita sudah punah. Tapi kalau Matahari memancarkan panas yang lebih dari biasanya, kita juga akan terbakar dan kena radiasi. Jadi, sebaiknya yang bagaimana, ya?

Sinar matahari yang baik adalah yang seimbang, yang menyinari bumi sama dengan yang dilepas dari bumi. Bila jumlah panas yang masuk ke bumi dan dipantulkan kembali ke langit sama banyaknya, maka bumi tetap sehat dan layak buat manusia. Tapi bila panas yang dipancarkan ke bumi lebih banyak daripada yang dipantulkan kembali ke angkasa, maka suhu bumi akan panas. Inilah yang disebut pemanasan global atau global warming.

Banyak kerugian yang dirasakan manusia di masa kini dan masa akan datang akibat pemanasan global. Dalam puluhan tahun ke depan diperkirakan ketinggian air laut bertambah karena es di kutub mencair. Yang jelas, pemanasan global terjadi karena manusia melawan alam. Apa saja penyebab pemanasan global dan bagaimana cara mencegahnya? Karto/Wahyu/XY-Kids!

Rumah Kaca

Rumah kaca atau green house sebenarnya adalah suatu bangunan tertutup yang dinding dan atapnya terbuat dari kaca. Rumah kaca ini berfungsi untuk mengatur iklim mikro (iklim di dalam rumah kaca itu) sesuai dengan keinginan kita. Jadi seumpama di luar sedang musim dingin, maka di dalam rumah kaca ini bisa kita bikin hangat suhunya. Caranya dengan menahan panas dari sinar matahari yang masuk melalui dinding dan atap kaca tadi tetap berada di dalam rumah kaca. Makanya rumah kaca lebih banyak digunakan untuk pertanian di daerah yang punya empat musim.

Nah, prinsip yang mirip efek rumah kaca ini juga menyebakan terjadinya pemanasan global di bumi. Panas dari matahari yang masuk ke atmosfer bumi, tidak semuanya bisa dipantulkan kembali keluar atmosfer. Sebagian panas tersebut tetap tertahan di dalam atmosfer bumi. Penyebabnya adalah polusi besar-besaran gas CO2. Gas CO2 yang berlebihan bisa menghambat keluarnya panas matahari yang dipantulkan Bumi.

Polusi gas CO2 ini paling besar berasal pembakaran bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil ini adalah bahan bakar yang terbentuk dari fosil tumbuhan atau hewan purba. Bahan bakar ini misalnya minyak bumi (yang kemudian jadi bensin dan solar) dan batu bara. Kemajuan teknologi industri dan kendaraan adalah penyumbang terbesar pembakaran bahan bakar fosil ini. Mobil, hingga saat ini, sebagian besar masih menggunakan bensin atau solar, sementara industri masih banyak yang memanfaatkan batu bara sebagai sumber tenaganya.

Jumlah Penduduk (populasi)

Luas tanah di bumi tidak bertambah, tapi jumlah penduduk semakin banyak. Akibatnya, lahan untuk tumbuhan dan pertanian semakin sedikit karena dipakai untuk tempat tinggal manusia. Selain itu, penduduk yang bertambah banyak juga membutuhkan air yang lebih banyak. Air yang seharusnya untuk irigasi tanaman dan tumbuhan berkurang karena dipakai manusia. Tanaman yang tidak mendapat pasokan air akhirnya menghasilkan panen yang semakin sedikit.

Industri

Negara industri atau yang disebut sebagai negara maju adalah yang paling bertanggung jawab terjadinya pemanasan global. Bagaimana tidak, negara-negara maju seperti Amerika dan Eropa menyumbang 50 persen lebih penyebab pemanasan global. Yang paling buruk adalah industri mobil yang dulu pusatnya di Amerika. Kini industri besar-besaran tidak cuma di Amerika, tapi juga di negara yang sedang berkembang seperti China, India, dan Indonesia. Polusi dari industri hampir merata di seluruh di dunia.

Dimulai dari Hal Kecil

Puluhan tahun lagi pemanasan global semakin dahsyat. Kalau tidak dicegah dari sekarang, bukan tidak mungkin 50 tahun kemudian sebagian dari pulau-pulau di Indonesia akan hilang tenggelam. Soalnya, es di kutub akan mencari dengan meningkatnya suhu pemukaan bumi. Selain itu, manusia bisa kelaparan karena produksi makanan di dunia semakin sedikit. Adalah tanggung jawab semua orang untuk mencegah peningkatan pemanasan global.

Apa yang kita lakukan untuk membantu mencegah peningkatan pemanasan global? Bisa dimulai dari hal kecil. Misalnya,

1. Memakai listrik secukupnya, misalnya lampu dan AC kamar dimatikan saat tidak terpakai. Ini dilakukan agar mengurangi emisi CO2 (sebagian pembangkit tenaga listrik di Indonesia masih menggunakan tenaga diesel yang butuh solar atau tenaga uap yang butuh batu bara),
2. Jangan mencemari air, misalnya jangan membuang kertas tisu ke toilet,
3. Menggunakan air seperlunya, misalnya mandi dengan shower akan lebih hemat air daripada dengan gayung,
4. Mencintai dan memelihara tumbuhan dan tanaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar